Terapi Chi akan memberikan hasil pengobatan yang sangat menajubkan
Pengobatan Tradisional Chi - Migren
 
Terapi CHI
Home
About Us
Menu utama
Migren
Vertigo
Asma
Amandel
Wasir
   
 
Migren

 

Nama lain:

Nyeri kepala

Sefalgia

 

Istilah migren berasal dari kata migraine yang berasal dari Bahasa Perancis, sementara dalam Bahasa Yunani disebut dengan hemicrania sedangkan dalam Bahasa Inggris Kuno dikenal dengan megrim.

 

Migren adalah suatu keluhan yang subyektif tanpa dapat di buatkan definisinya secara tepat. Walaupun demikian migren mudah dimengerti karena hampir semua orang pernah mengalaminya. Gejala yang banyak dijumpai dalam kehidupan ini dan praktek pengobatan sehari-hari, dapat disebabkan oleh banyak penyakit dan kelainan. Baik kelainan di dalam otak, tengkorak ataupun diluar struktur kepala.

 

Sebagian besar kasus migren bersifat ringan dan dapat sembuh dengan sendirinya atau minum obat analgesik yang dapat diperoleh di toko obat. Sebagian kecil kasus merupakan migren dengan penyebab yang serius dan memerlukan pemeriksaan serta tindakan yang cepat, cermat agar penderita dapat diberi pertolongan dengan sebaik-baiknya.

 

 

 

Definisi:

 

  1. Konsep klasik:

Migren merupakan gangguan fungsional otak dengan manifestasi nyeri kepala unilateral (satu sisi) yang sifatnya berdenyut atau mendentum, yang terjadi secara mendadak disertai mual dan muntah.

 

  1. The research group on migraine and headache of the world federation of neurology

Migren merupakan gangguan yang bersifat familial dengan karakteristik serangan nyeri kepala berulang-ulang yang intensitas, frekwensi dan lamanya sangat bervariasi. Nyeri kepala biasanya unilateral (satu sisi) umumnya disertai anoreksia, mual dan muntah. Dalam beberapa kasus, migren didahului atau bersamaan dengan gangguan neurologis dan gangguan perasaan hati.

 

Terjadinya migren

  1. Migren merupakan reaksi neurovaskuler terhadap perubahan mendadak di dalam lingkungan ekternal dan internal kepala.

  2. Adanya gangguan aliran darah ke otak.terutama bagian batang otak.

  3. Adanya gangguan ritme gerakan peristaltis pembuluh darah otak (vasokontriksi dan vasodilatasi).

 

Dasar organo-organik bagi migren ialah perangsangan terhadap bagunan-bangunan di wilayah kepala dan leher yang peka terhadap rangsangan nyeri. Bangunan-bangunan ektrakranial yang peka nyeri adalah otot-otot oksipital, temporal dan frontal, kulit kepala, arteri-arteri subkutis, periostium tengkorak. Tulang tengkorak sendiri tidak peka nyeri. Sedangkan bangunan-bangunan intrakranial yang peka nyeri terdiri dari meninges, terutama dura basales dan meningen yang mendidingi sinus venosus serta arteri-arteri besar pada basis otak. Sebagia besar dari jaringan otak sendiri tidak peka nyeri.

 

Nyeri kepala karena perangsangan terhadap bangunan-bangunan tersebut dapat berupa:

  1. Infeksi selaput otak (meningitis, ensefalitis).

  2. Iritasi kimiawi terhadap selaput otak (perdarahan subdural).

  3. Peradangan selaput otak karena desak ruang intrakranial (penyumbatan liquor, trombosis sinus venosus, oedem serebri).

  4. Vasodilatasi arteri intrakranium akibat keadaan toksik (infeksi umum, intoksikasi alkohol, intoksikasi CO, reaksi alergik), gangguan metabolik (hiposekmia, hipoglikemia), pemakaian obat vasodilatasi, keadaan pasca kontosio serebri, insufisiensi serebrovaskuler akut, tekanan darah sistemik yang melonjak secara tiba-tiba.

  5. Gangguan pembuluh darah ektrakranial: vasodilatasi (cluster headache), radang (arteritis temporalis).

  6. Gangguan terhadap otot-otot yang mempunyai hubungan dengan kepala, seperti pada spondilitis servikalis.

  7. Nyeri rujukan: daerah mata (glaukoma, iritis), sinus (sinusitis), baseos kranii (karsinoma nasofaring).

 

 

 

Macam-macam migren

Menurut The International Headache Society (1988) migren dikelompokan dalam:

  1. Migren tanpa aura (common migren)

  2. Migren dengan aura (clasik migren)

    1. Migren aura yang tipikal.

    2. Migren aura yang diperpanjang.

    3. Migren hemiplegia familial

    4. Migren basilaris
    5. Migren aura tanpa sakit kepala

    6. Migren dengan awitan aura akut

  3. Migren oftalmoplegik.

  4. Migren retinal.
  5. Migren yang berhubungan dengan gangguan intrakranial.

  6. Migren dengan komplikata

    1. Status migren
      1. Tanpa kelebihan obat

      2. Kelebihan penggunaan obat.

    2. Infark migren
  7. Migren yang tidak terklasifikasikan.

 

 

Migren tanpa aura dengan ciri-ciri:

  • Penyebabnya tidak jelas.

  • Bersifat kronik.
  • Serangan nyeri kepala selama 4 – 72 jam.

  • Nyeri kepala satu sisi (unilateral).

  • Berdenyut-denyut dengan intensitas sedang sampai berat.

  • Disertai mual dan fotofobia.

  • Nyeri hebat apabila beraktivitas.

  • Khusus untuk wanita, terjadi pada waktu mentruasi dan berhenti pada waktu hamil.

 

Migren dengan aura dengan ciri-ciri:

  • Penyebabnya tidak diketahui.

  • Bersifat kronik.
  • Dengan gejala neurologik yang berasal dari koteks serebri dan batang otak.

  • Berlangsung 5 – 20 menit, dan tidak lebih dari 60 menit.

  • Nyeri kepala, mual dengan atau tanpa fotofobia.

  • Aura dapat berupa gangguan mata, hemisensorik, hemiparesis, disfagia.

 

Migren hemiplegik familial dengan ciri-ciri:

  • Seperti migren dengan aura.

  • Keluarga terdekat mempunyai riwayat migren yang sama.

 

Migren basilaris dengan ciri-ciri:

  • Migren dengan aura yang berasal dari batang otak atau dari kedua lobus oksipital dengan gangguan

  1. Gangguan lapangan penglihatan temporal dan nasal bilateral.

  2. Disatria.
  3. Vertigo
  4. Tinitus.
  5. Diplopia
  6. Ataksia
  7. Paratesia bilateral.

 

 

Migren aura tanpa nyeri kepala dengan ciri-ciri:

  • Gejala aura yang khas.

  • Tidak diikuti oleh nyeri kepala.

  • Penderita berusia lebih dari 40 tahun.

 

Migren dengan awitan aura akut dengan ciri-ciri:

  • Migren dengan aura berlangsung kurang lebih 5 menit.

  • Nyeri kepala terjadi selama 4 – 72 jam (tidak diobati atau dengan pengobatan tetapi tidak berhasil sembuh).

  • Disertai mual, muntah, fotofobia.

 

Migren oftalmoplegik dengan ciri-ciri:

  • Migren yang dicirikan oleh serangan berulang-ulang yang berhubungan dengan paresis

  • Tidak ada kelainan organik.

  • Paresis pada saraf otak ke III, IV, VI

 

Migren retinal dengan ciri-ciri:

  • Terjadi berulang kali dalam bentuk buta tidak lebih dari 1 jam.

  • Gangguan okuler dan vaskuler tidak dijumpai.

 

Migren yang berhubungan dengan intrakranial dengan ciri-ciri:

  • Gangguan intrakranial berhubungan dengan awitan secara temporal.

  • Aura dan lokasi nyeri kepala berhubungan erat dengan jenis lesi intrakranial.

 

 

Angka kejadian

 

Migren dapat terjadi pada anak-anak sampai orang dewasa, biasanya jarang terjadi setelah berumur lebih dari 50 tahun. Angka kejadian migren dalam kepustakaan berbeda-beda pada setiap negara, umumnya berkisar antara 5 – 6 % dari populasi. Di Indonesia belum ada data secara kongkret. Pada wanita migren lebih banyak ditemukan dibanding pria dengan skala 2:1. Wanita hamil tidak luput dari serangan migren, pada umumnya serangan muncul pada kehamilan trimester I.

 

Gejala dan tanda-tanda

 

  1. Jenis nyeri kepala berdenyut-denyut adalah khas untuk menunjukan nyeri kepala vaskuler, selain itu terasa tertusuk-tusuk atau kepala mau pecah..

  2. Migren merupakan nyeri kepala episodik berlangsung selama 5 – 20 jam tetapi tidak lebih dari 72 jam.

  3. Puncak nyeri 1-2 jam setelah awitan dan berlangsung 6 – 36 jam.

  4. Waktu terjadinya migren dapat muncul sewaktu-waktu baik siang maupun malam, tetapi sering kali mulai pada pagi hari.

  5. Lokasi migren sering bersifat unilateral (satu sisi) biasanya pada daerah frontal, temporal, namun suatu saat dapat menyeluruh.

  6. Nyeri berdenyut dari migren sering ditutupi oleh perasaan nyeri yang bersifat terus menerus.

  7. Gejala yang menyertai migren adalah

    1. Mual, muntah, dan anoreksia.

    2. Gejala visual baik yang positif dan negatif.

    3. Gejala hemiferik.
      1. Hemiparesis
      2. Parestesia
      3. Gangguan berbahasa.

    4. Gangguan batang otak:

      1. Vertigo
      2. Disatria
      3. Ataksia
      4. Diplopia
      5. Kuandriparesis
  8. Aktivitas bekerja memperberat terjadinya migren.

  9. Migren mereda apabila dipakai untuk istirahat, menghindari cahaya dan tidur.

 

 

Faktor pencetus serangan

 

  • Trauma
  • Stress psikogenik.
  • Gangguan tidur.
  • Kelelahan.
  • Iklim.
  • Makanan yang mengandung sodium glutamat.

  • Minuman (alkohol, coklat)

  • Bau yang merangsang.
  • Pil kontrasepsi.
  • Mentruasi.

 

 

Akibat migren

 

  1. Untuk orang dewasa:
    1. Aktivitas sehari-hari terhambat sehingga produktivitas menurun.

    2. Menggangu kesehatan secara umum.

    3. Harus diwaspadai adanya tumor.

  2. Untuk anak-anak.
    1. Mengganggu proses belajar.

    2. Mengganggu aktivitas bermain atau ketrampilan

    3. Mengganggu tumbuh-kembangnya anak-anak.

 

 

Ringan dan beratnya migren

 

  1. Migren ringan (akut).

Migren terjadi secara cepat dan tiba-tiba, kemudian akan menghilang tanpa kelainan organik atau kejadian migren pertahunnya tidak lebih dari lima kali. Migren dapat terjadi secara akut bersama-sama dengan gejala-gejala lain seperti influensa, peradangan ditempat tertentu dan mudah dibuat diagnosanya. Migren tersebut mudah hilang bila penyebabnya diobati. Dalam hal ini migren tidak menjadi masalah dalam pengobatan, karena gejala tersebut merupakan salah satu dari kelompok gejala-gejala lain.

 

  1. Migren berat (kronik)

Migren akut yang berulang-ulang biarpun sudah dilakukan pengobatan secara adekuat atau serangan migren pertahunnya lebih dari lima kali. Migren menjadi masalah, baik bagi penderita atau keluarganya, apabila terjadi secara menahun atau kronik berulang. Dalam hal ini sering migren merupakan gejala tunggal atau gejala yang paling menyolok, dan dapat terjadi secara menahun atau dapat terjadi secara berulang. Migren menahun adalah migren yang terjadi secara terus menerus hampir sepanjang hari, selama berbulan-bulan bahkan bertahun-tahun. Sedangkan migren berulang adalah migren yang terjadi secara berulang-ulang dalam waktu-waktu tertentu kemudian menghilang, tetapi dapat kambuh kembali untuk beberapa waktu lagi.

 

 

 

Pengobatan:

 

  1. Migren akut.
    1. Secara tradisional
    2. Secara modern.

Pergi memeriksakan diri ke dokter.

  1. Migren kronik.

Migren kronik yang tidak bisa sembuh dengan herbal atau obat farmaka, dapat dilakukan terapi Chi.

 

Dimana terapi Chi berguna untuk:

  • Memperbaiki gangguan dan penyumbatan pembuluh darah leher

  • Memperbaiki gangguan dan penyumbatan pembuluh darah di otak.

  • Memperbaiki aliran darah ke otak.

  • Memperbaiki aliran darah ke seluruh tubuh.

  • Memperbaiki elastisitas pembuluh darah otak (vasokontriksi dan vasodilatasi).

  • Memperbaiki reaksi mediator humoral seperti serotonin dan histamin.

  • Menghilangkan rasa nyeri.

  • Menghilangkan mual dan muntah.

  • Menghangatkan tubuh.
  • Meningkatkan kwantitas dan kwalitas lekosit untuk menhadapi infeksi virus, bakteri, jamur.

  • Meningkatkan aliran darah ke organ dalam seperti jantung, liver, paru-paru, ginjal dll.

  • Meningkatkan napsu makan.

 

Lamanya waktu terapi Chi

 

Jangka waktu berlangsungnya terapi Chi untuk menangani penyakit migren kronik yang berasal dari pembuluh darah (primer) adalah 7 hari sampai 14 hari yang dilakukan setiap hari, atau maksimum lamanya terapi adalah 30 hari.

 

Terapi Chi ditujukan kepada

  • Setiap orang yang ingin sembuh dari penyakit migren kronik.

  • Penderita yang sudah lama berobat ke dokter atau pengobatan alternatif tetapi masih menderita migren

  • Penderita yang tidak ingin menggunakan obat-obat modern (farmasi) atau obat herbal.

  • Penderita yang menginginkan jaminan kesembuhan dari migren. (minimal apabila timbul migren kembali akan terasa lebih ringan dan mudah diobati)

 

Angka keberhasilan terapi 90 %

 

Biaya terapi Chi untuk migren

 

  1. Warga Negara Indonesia: Rp 3.000.000,- IDR

 

  1. Warga Negara Asing $ 3.000,- USD

 

Penyakit yang menyerupai migren

 

  1. Nyeri kepala tegang otot (Tension Headache).

  2. Nyeri kepala klaster (Cluster Headache).

  3. Gangguan peredaran darah otak sepintas (GPDOS).

 

 

Reference:
  • Elizabeth J. Corwin, BSN, PhD, Patofisiologi, penerbit buku kedokteran EGC.

  • Bagian Neurologis FKUI, Nyeri Kepala Menahun, UI press.

  • Harsono (perhimpunan dokter spesialis saraf indoneia), Buku Ajar Neurologi Klinis, UGM press.

 

 

Content of the new page
 
Today, there have been 1 visitors (2 hits) on this page!
Copyright @ Terapi-Chi 2008 This website was created for free with Own-Free-Website.com. Would you also like to have your own website?
Sign up for free